diary

All posts in the diary category

Setelah 1 tahun menikah

Published 25 February 2015 by manik0ask

Setahun lalu kita bersama
mengusung berjuta asa
rangkaian temali cinta dan rasa ku persembahkan kepadamu wanita yg kudamba
stahun yg lalu dibumi dewata ku ikrarkan sumpah sakral kehadapan ALLAH Subhana Wata’ala
agar hidup smakin sempurna.
Ku ikatkan diriku bersamanya
walaupun diriku tak sempurna
tapi diriku berbahagia bersamanya
maafkan aku cinta blum bisa menjadi imam yg baik
gundah dan galau pun berkecamuk
aku ingin menjadi imam mu dalam dunia dan surgamu
saat dia terbaring lelap disisiku
ku lihat ketangguhan seorang wanita yg tengah mengandung benih2 cinta, walaupun tergurat keletihan di wajahnya,
namun tetap sabar melaluinya.
Malam itu Rasanya aku tak ingin bertemu fajar sehingga aku dapat memeluk erat selamanya
terima kasih sayang, smoga ini smua menjadi keindahan di dunia maupun diakhirat

Puisi dari suami tercinta, walaupun minta sih dibikinin puisinya. Hehehe…

gapapa ya sayang yah.. Request puisinya pas sela2 aa belajar UAS.

 

Peluk dan cium dari Bunda n dedek bayi ya Ayah…

Simfoni Hitam

Published 20 January 2014 by manik0ask

“Malam sunyi kuimpikanmu
Kulukiskan cita bersama
Namun s’lalu aku bertanya
Adakah aku di mimpimu

Di hatiku terukir namamu
Cinta rindu beradu satu
Namun s’lalu aku bertanya
Adakah aku di hatimu

Bila saja kau di sisiku
β€˜Kan ku beri kau segalanya
Namun tak henti aku bertanya
Adakah aku di rindumu”

Sepotong lirik dari lagu Sherina yang berjudul Simfoni Hitam.
Yang aku kirim ke kekasihku. Dan inilah balasannya:

“Bersandarlah dipundakku dengan bahagia
Sudah seharusnya untuk membuatmu bahagia
Karena jauh sebelum aku bertemu denganmu
Aku telah mengenalmu dalam doaku”

Memang ga ada matinya kalau dia bikin puisi, selalu bikin aku klepek2. πŸ˜€

Bawa lari

Published 27 November 2012 by manik0ask

Di ujung waktu
Di sudut penantian
Aku menunggumu
Menunggumu datang
Meraih tanganku untuk lari bersama
Tak peduli apa kata mereka
Mereka tak tau tentangmu
Mereka hanya bisa menghujat
Melihat dari sisi gelapmu
Melihat buruknya fisikmu
Melecehkan dirimu
Aku tak peduli mereka
Asal kau datang padaku
Akan kuserahkan hidupku padamu

Aku tau kamu tak berani datang
Tak berani begitu saja membawaku
Aku tau maksud baikmu
Tapi..
Aku mulai muak
Aku tak tahan
Tak sanggup diperlakukan seperti ini

Tolong..
Cepat bawa lari aku..
Cepat..

Ketika di stasiun

Published 21 July 2012 by manik0ask

Teringat ketika pacar saya main ke Jakarta untuk bertemu saya. Ketika saya mengantarnya ke stasiun untuk kembali ke Bandung.

Waktu itu sambil menunggu kereta datang, saya memutuskan untuk membeli makan malam sebelum dia berangkat. Karena harga makanan di kereta mahal, lebih baik makan dahulu sebelum berangkat.
Karena saking ramainya yang membeli makan malam, dan tidak ada tempat duduk yang tersisa, akhirnya saya memutuskan untuk membungkusnya dan makan di kursi luar tempat menunggu kereta.

Saya berikan makanan itu kepada pacar. Saat itu di samping pacar saya ada dua orang laki-laki dan perempuan. Saya dengan santainya membuka makanan yang tadi di beli dan kemudian mulai memakannya. Sedangkan pacar saya, ketika sudah berhasil membuka makanannya, dia menawari orang di sampingnya. Ya walaupun hanya bilang, “Pak/Bu makaannn”.
Saya yang mendengarnya langsung merasa terhenyak, dimana rasa kepedulianmu nik selama ini?
Sebegitukah Jakarta mengubahmu sehingga tak peduli dengan orang sekelilingmu?
Walau hanya untuk sekedar basa-basi menawari makanan.
Bukan masalah nanti mereka malah minta makanan saya atau bagaimana, tapi hal-hal kecil seperti inilah yang sering dilupakan sehingga membuat jenjang perbedaan (gap) menjadi semakin jauh.

Yaa… saya rasa, rasa kepedulian dan adat ketimuran saya mungkin telah mulai luntur. Mana saya peduli mereka sedang apa.
Tapi kata-kata yang dilontarkan pacar saya mengingatkan saya bahwa kita memang harus peduli dengan sekitar.
Pantas saja di Jakarta ini, sesama tetangga saja tidak saling kenal. Karena ego invidualnya masih tinggi.
Melihat tingkah pacar saya, saya merasa harus mengubah diri ini, bukan lagi menjadi orang yang egois dan individual tapi menjadi orang yang mau peduli dengan sekitar, setidaknya tau apa yg terjadi di sekitar kita.

NB: Setelah beberapa lama, kedua orang disamping pacar saya mengobrol. Dan ternyata mereka bukan orang Indonesia. Entah orang Thailand, Vietnam, atau apa, yang jelas Bahasa yang mereka gunakan tidak saya kenali.
*Berarti ketika pacar saya menawari makan, mereka ga ngerti dong? hahahha :))

Semoga ada hikmah yang bisa di ambil dari cerita ini. :))
Happy fasting friends..

Jari Jemari dan Tuts Keyboard

Published 3 July 2012 by manik0ask

Jari jemari menyentuh tuts keyboard
Huruf demi huruf di rangkai
Kata demi kata merangkai kalimat
Kalimat mengawali semua cerita
Yaa.. sebuah cerita tentangku
Cerita tentang aku, dirimu, dan dirinya

Jari jemari masih menyentuh tuts keyboard
Berusaha merangkai kata demi kata
Masih berusaha merangkai cerita nan indah
Berusaha menggapai asa yang nun jauh

Benarkah cerita yang tertulis ini?
Akankah kata-kata ini menjadi nyata?
Yakinkah jika jemari ini mampu melukiskan cerita yang indah?

Semakin banyak jemari mennyentuh tuts keyboard
Semakin banyak cerita yang terangkai
Namun, jemari tak mau ada yang tahu
Dia tak mau ceritanya di umbar-umbar
Dengan sekali sentuh, hilang sudah semuanya
Semua cerita yang hampir usai
Semua asa yang akan di gapai

Selamat tinggal cerita
Sampai jumpa
Sampai bertemu ketika jemari telah siap
Telah siap untuk membagi ceritanya
Cerita tentangnya, aku, kamu, dia, dan mereka

Bagaimana Nanti?

Published 3 July 2012 by manik0ask

Ya..
Bagaimana nanti?

Bagaimana nanti karirku?
Bagaimana nanti kisah percintaanku?
Bagaimana nanti rumah tanggaku?
Bagaimana nanti anak-anakku?

Banyak sekali ‘bagaimana nanti’ yang ada di kepalaku.
Dimulai dari detik ini saja, sudah ada pertanyaan ‘bagaimana nanti solusi untuk problem ini?’
Semua dimulai dengan ‘bagaimana nanti’.
Atau hanya diriku saja yang terlalu memikirkan semua hal?
Yang selalu mempertanyakan ‘bagaimana nanti’ yang lain setiap saat?
Atau mungkin aku memang terlalu pemikir?
Terlalu perhitungan terhadap segala hal?
Masak sih?

Aku hanya berusaha mengurangi impact-nya lho..
Atau aku terlalu perhitungan sehingga malah tidak berani mengambil resiko yah?
Ahh.. Aku tidak tau.
Beginilah aku, selalu memikirkan semua-nya.

kapan berakhir?

Published 20 February 2012 by manik0ask

aku tak tau
malam ini terasa panjang
malam ini tak bisa tidur
terus teringat dirinya dan diriku
terus terpikir hubungan ini

hanya terasa sesak di dada
hanya terasa mata ini basah
hanya terasa hidung ini berair
dan bibir ini diam seribu bahasa

pikiranku terngiang-ngiang wajahnya
hatiku penuh sekali rasanya
seperti mau meledak

mata ini memandang wajahnya yang ternyata hanya sekedar udara
tangan ini menyapu angin yang aku kira wajahnya

bukan jarak
bukan waktu yang terbuang
bukan itu yang membuatku begini

cukup hatiku yang tau rasanya ini
cukup pikiranku yang menjadi kacau
cukup aku yang seperti ini

kapan akan berakhir?

Opname Di Rumah Sakit

Published 6 February 2012 by manik0ask

Lanjutan cerita yang sebelumnya mengenai demam tifoid.

Jadi setelah di jemput sang pacar ke jakarta, akhirnya saya ke Bandung, dan langsungΒ  di bawa ke UGD.
Nyampe rumah sakit, perut saya sakit sekali, demam dan kepala saya sedikit pusing..
Pacar saya menyelesaikan administrasinya dan saya pun diperiksa dokter, saya juga memperlihatkan hasil tes lab sewaktu di jakarta..
Langsung saja saya di infus, darah saya di ambil lagi, dikasi obat yang disuntikkan di infus dan obat yang diminum..
setelah rada enakan, saya di suruh rontgen karena demamnya udah seminggu, takutnya kenapa-kenapa..
Eh, abis itu disuruh opname aja sama dokternya..
Ya sudah akhirnya saya di opname di kamar kelas 3 (nyari yang paling murah nih)..
Nyampe di ruang rawat inap, perut saya berasa lapar, karena dari siang emang belum makan, secara saya ga boleh makan yang keras2, saya kan bingung mau makan apa, jadinya cuma minum teh anget, susu, sama biskuit regal..
Akhirnya pacar saya nyuruh makan biskuit regal aja, yaudah saya makan deh tuh biskuit, trus karena masih berasa lapar juga, akhirnya saya minum sari kurma buat ganjel.. πŸ˜€
Pacar saya baik lho.. Dia nemenin saya di rumah sakit, tidurnya di kursi panjang ditempat ruang tunggu buat tidur malem2..
kasiannn..
Besok paginya, saya dibangunkan pagi sekali oleh suster. Kalo ga salah jam 3.30 pagi.. Dalam hati mau bilang, ga salah bangunin jam segini? Pagi banget.. Seumur-umur belum pernah bangun jam segitu disuruh mandi pula.. Ya, walaupun mandinya air anget.. Kata susternya kalo rada siangan, nanti susternya ga bisa bantu mandiin.. gitu katanya.. Yaudah, saya nurut aja deh..
Abis mandi, saya tidur lagi :))
Abisnya pagi banget coba disuruh mandi.. Pagi2 pacar saya dateng bawa bubur, wahhh… dia tau banget kalo saya kelaperan.. Yaudah saya makan deh tuh bubur yang dia beli..
Eh, ga tau nya jam 7.00 sarapan saya dateng.. Yahh.. telat.. udah keburu kenyang saya nya..
Tapi..tapi..tapi.. kok bubur?Β  yahhhh… ternyata saya ga boleh makan yg keras-keras.. Bosen makan bubur terus..
Jam 08.30, darah saya di ambil lagi. Wahh.. yang ngambil darah ga profesional nih.. sakittt…
Trus pagi2 susternya nanya, kok resepnya ga di tebus? Nah, saya n pacar bingung, resep yang mana? Jiahhhh… ternyata resepnya ditaruh di belakang bantal saya.. Ya meneketehe tuh kertas resep ada disana, ga ada yg bilang juga..
Akhirnya pacar saya nebus obat nya dan serahin ke suster..
Nah.. susternya mau ngasiin obat nih ke saya, cuma karena antibiotik itu cocok2an, jadi mau dicobain dulu di kulit, jadi disuntik di kulit gitu sebelum dimasukin ke infus..
Ya ampunnnn… sakit banget di suntik, padahal disuntiknya cuma dikit banget, tapi saya nya ampe meneteskan air mata, ampe diledekin susternya.. πŸ˜€ Kan aku ga pernah disuntik, terakhir di suntik pas SD-SMP imunisasi gitu.. :((
Pas ketauan antibiotiknya cocok, akhirnya disuntikkanlah tuh antibiotik ke infus saya..
Ga berasa sih tuh obat disuntikkin ke infus, cuma berasa adem2 gimana gitu lewat di bawah kulit saya..
Saya dikasi 4 obat, 2 yang disuntikkin ke infus (antibiotik dan obat lambung), 2 yang diminum (imunos dan paracetamol)..
Jam 10.00 Bubur kacang ijo dateng.. Wahh.. tau aja kalo saya udah kelaparan lagi.. πŸ˜€ akhirnya abislah tuh bubur kacang ijo..
Jam 11-an perut saya udah laper lagi, tapi makan siang tak kunjung datang.. akhirnya saya makan biskuit regal aja deh buat ganjel.. πŸ˜€
Jam 12.00 Makan siang saya dateng.. Yahhh.. bubur lagi.. Eneg saya makan bubur terus.. 😦
Akhirnya cuma di makan setengahnya tuh bubur.. Padahal pacar saya udah maksa2 disuruh ngabisin tuh bubur..
Abis itu minum obat lagi..
Pacar saya setia banget nungguin saya, dia cuma pergi pas ngurus administrasi, mandi, dan makan doang..
Jam 14.00 Saya udah laper lagi..:D abisnya makan bubur, kan jadinya cepet laper.. πŸ˜€ Ga nemu makanan lagi..
Biskuit regal dan sari kurma buat ganjel perut saya..
Jam 15.30 Dateng snack.. πŸ˜€ Horeee… πŸ˜€ Saya dapet kue bolu dan susu hangat.. Enaknya…hehehe..
Tapi jam 5-an perut saya udah laper lagi.. *perasaan bawaannya laper mulu dah.. hahhahaha..
Jam 6 makan malam saya dateng.. Yahhh.. bubur lagi.. bubur lagi.. bosaannnnn…. Tapi apa boleh buat, saya makan dikit buburnya..
Oya, pacar saya pamit pulang mau mandi, ganti baju, dll..
Selama dia pergi saya jadi ga tenang.. Saya ga suka sendirian di rumah sakit.. apalagi demam saya muncul lagi..
Saya sms dia, dan nyuruh dia kesini cepet2..
Eh, beneran dia cepet2 ke rumah sakit.. Karena belum makan malem, akhirnnya makanannya dia bungkus dan di makan di rumah sakit..
Wahhh,…. saya liat ayam goreng dan sambel.. bikin ngiler.. pengen nyobain.. tapi ga dikasi sama dia.. :((
Trus dia bilang ngrasa ga enak badan, ternyata bener, dia demam dan flu.. Kayaknya gara2 road show Bandung-Jakarta-Bandung bikin dia capek dan jadi sakit,.. Apalagi nemenin saya terus..
Akhirnya saya suruh dia ke dokter di RS, tapi kata dia mahal dokter di RS, tar malah di suruh opname lagi, gitu katanya..
Yaudah akhirnya dia pergi ke klinik biasanya dia berobat.. Sama dokter dikasi surat sakit 2 hari dan obat..
Walaupun sakit2 gitu, dia masih nemenin saya dirumah sakit..
Surat sakitnya malah digunain buat jagain saya dan ga ngantor.. So sweet banget ga sih..:)
Trus malem2 pulang dari klinik, dia bawa kardus, saya tanya buat apaan? katanya buat alas tidur biar bisa jagain aku dikamar..
Iiiihhhh… saya kan jadi terharu dia bilang gitu..
Dan beneran.. malemnya dia tidur beralaskan kardus di bawah, di samping kasur saya..
Jadi ga tega liatnya, tidur dibawah cuma beralaskan kardus, apalagi bandung dingin gitu..
Iiiihhh…
Sampai malam terakhir di RS dia masih setia menunggu saya, menebus obat dan administrasi RS..
Hari terakhir saya di RS, dia harus ngantor, jadi dia mencari2 sela makan siang biar bisa ngurus administrasi saya sebelum pulang.. Kasian banget dia.. 😦
Sekian dulu deh cerita dari saya..

Next episod saya mau cerita tentang biaya2.. πŸ™‚

Dibilang kena Virus trus berubah menjadi Demam Tifoid

Published 6 February 2012 by manik0ask

Hmm…

dua minggu yang lalu saya di opname di rumah sakit gara-gara penyakit ini nih..

Reka ulang kejadian:

1. Minggu kedua Januari, kerjaan menumpuk banyak..
Apalagi pekerjaan fisik, membuat badan saya sakit semua..
Ditambah pekerjaan rumah mencuci selimut, seprei, dan handuk benar-benar membuat saya lemas dan capek..
Diakhir minggu, dua hari berturut-turut ujan-ujanan.. Padahal sudah pakai payung tapi tetep aja keujanan
Di malam minggu, mulai demam.. Minum paracetamol, demamnya turun..
Di malam senin, demam lagi.. Minum paracetamol lagi, demam turun, tapi pusing ga ilang-ilang..

2. Minggu ketiga Januari, training Nexus..
Hari pertama training, kedinginan dan kelaparan gara-gara tidak sarapan.. Padahal sudah pakai jaket
Saran temen satu kantor, mending ke dokter, apalagi demam 2 hari tiap malem, takutnya tipes..
Mengikuti saran teman, pulang training, mampir ke dokter..
Kata dokter, suhu badan dan tensi darahnya normal, ga kelihatan seperti orang sakit..
Akhirnya request buat test darah, dokter menyetujui, tapi test darahnya keesokan harinya, setelah demam hari ketiga..
Pulang dari dokter, beneran demam lagi..
Hari kedua training, udah merasa tidak enak badan..
Pulang training langsung ke dokter dan test darah lagi..
Hasilnya katanya sih kena virus, dikasinya obat demam paracetamol, obat pusing pereda rasa nyeri ponstan, obat antivirus, dan vitamin..
Pulang dari dokter, demam lagi, minum obat dari dokter..
Hari ketiga pagi, badan bener2 ga enak.. merasa tambah parah.. akhirnya ga training..
Malamnya demam lagi, minum obat lagi, tapi pusingnya ga ilang-ilang..
minum ponstan, malah bikin melayang-layang seakan-akan gempa, walaupun pusingnya ilang..
Hari ke empat pagi, sepertinya harus ke dokter lagi dan cek darah lagi..
ditemenin anak kosan, berangkat ke dokter yg sama dan cek darah lagi..
Hasilnya positif Salmonela typi, katanya sih positif demam tifoid, cuma belum parah2 banget..
Nanya dokter, ini gejala tipes bukan, eh malah jawabannya muter2, meragukan nih dokter..
Akhirnya obatnya diganti..
Karena tidak kuat dengan ponstan, akhirnya dibuatkan obat racikan, campuran antara paracetamol dan ibuprofen..
Obat antivirusnya diganti dengan obat tipes..
Akhirnya pulang dan minum obat..
Wahhh… efek obatnya parah.. setiap minum obat bikin keringat ngucur terus.. Baju basah, bantal, guling, kasur basah semua..
Jadi 3 kali ganti baju sehari gara2 efek obatnya itu..
Akhirnya mengabari orang rumah..
Ternyata ibu tiriku masuk RS gara2 DB, papa nyuruh pulang ke Bali aja biar di rawat.. But, it is imposible, how can i get the ticket in Imlek event?
Diputuskan ke Bandung aja biar ada yg ngerawat..
Sabtu pagi dijemput pacar ke Jakarta, trus balik ke Bandung..
Sampai di Bandung, langsung ke RS, dan langsung di opname..
Ceritanya to be continued deh..
biar seru.. πŸ˜€